Patah Hati Tetap Menyakitkan Berapa Pun Usia Kita
Sekian lama sendiri tanpa pasangan, aku selalu penasaran apakah nantinya aku bisa jatuh cinta lagi seperti waktu aku di usia belia? Apakah rasanya akan sama? Apakah kupu-kupu di dalam perut itu akan terasa lagi? Tapi aku gak pernah memikirkan bahwa bersamaan dengan jatuh hati pada seseorang, akan ada risiko kembali patah hati. Atau sebenarnya alam bawah sadarku telalu menyadari risiko itu hingga menyetirku menjadi seorang yang terlalu takut memulai suatu hubungan baru? Setelah berhari-hari merasa gamang, kemudian lega karena mendapatkan sebuah ketegasan, hari ini aku mengakui kalau aku patah hati. Aku mencoba berpikir tentang apa yang kurasakan dan alasan mengapa aku bisa merasa sedih (padahal sebelumnya aku merasa lega). Mungkin aku memang harus mengakui kalau ini adalah patah hati. Sebab patah hati, aku jadi ingin menangis. Sebab patah hati, aku jadi gak bergairah. Sebab patah hati, aku selalu menemukan celah untuk memikirkan alasan yang membuat aku patah hati. Tapi yang gak ak...