Postingan

Patah Hati Tetap Menyakitkan Berapa Pun Usia Kita

Gambar
  Sekian lama sendiri tanpa pasangan, aku selalu penasaran apakah nantinya aku bisa jatuh cinta lagi seperti waktu aku di usia belia? Apakah rasanya akan sama? Apakah kupu-kupu di dalam perut itu akan terasa lagi? Tapi aku gak pernah memikirkan bahwa bersamaan dengan jatuh hati pada seseorang, akan ada risiko kembali patah hati. Atau sebenarnya alam bawah sadarku telalu menyadari risiko itu hingga menyetirku menjadi seorang yang terlalu takut memulai suatu hubungan baru? Setelah berhari-hari merasa gamang, kemudian lega karena mendapatkan sebuah ketegasan, hari ini aku mengakui kalau aku patah hati. Aku mencoba berpikir tentang apa yang kurasakan dan alasan mengapa aku bisa merasa sedih (padahal sebelumnya aku merasa lega). Mungkin aku memang harus mengakui kalau ini adalah patah hati. Sebab patah hati, aku jadi ingin menangis. Sebab patah hati, aku jadi gak bergairah. Sebab patah hati, aku selalu menemukan celah untuk memikirkan alasan yang membuat aku patah hati. Tapi yang gak ak...

[BOOK REVIEW] How to Be Popular in High School Karya Reytia

Gambar
  Kalau dulu, waktu remaja, aku baca buku teenlit karena suka membayangkan bagaimana kalau kisah-kisah fiksi ini terjadi di hidupku. Sekarang ketika dewasa, aku masih menemukan kesenangan tersendiri dalam membaca buku teenlit. Bukan karena pengin ‘halu’ jadi anak sekolah lagi, kadang karena alur ceritanya memang seru atau ceritanya cukup relate dengan masa remajaku yang sudah berlalu. Kayak novel ini contohnya. Novel apa nih? How to be Popular in High School menceritakan tentang Isandra, remaja putri yang dikucilkan selama SMP karena status ekonomi keluarganya yang tidak setara dengan teman-teman di sekolah swasta. Saat masuk SMA, Isa bertekad untuk mengubah hidupnya. Ia ingin membuktikan bahwa dirinya juga bisa menjadi siswa populer, siswa yang keberadaannya dianggap dan tentunya mendapatkan spotlight . Di hari pertama sekolah, Isa dengan mantap ingin bergabung ke dalam ekskul paling populer di sekolahnya yaitu dance. Ia beranggapan bahwa ini adalah jalan yang benar menuju popula...

Where do my bag goes?

The clock is ticking slowly as you can hear it in your daily life, only if you're the one who loves seeing small things  take a look to every single thing that is passing by in your every day life. But still, the time flies too fast  24 hours is not enough to enjoy a day And I can't believe this kind of scene busy people going back and forth  it is happening to me as well, the-never-that-busy-because-always-slowing-down-in-the-last-two-years  person Life is so unfair  No? I spend the same times, hours, minutes, seconds in a day just like other people  Why do we gain different amount of bags? Does it make any sense? I mean, my thought  I understand  You, who are reading this, are not the only one who feel like a shit when reading this mumblings I'm with you 

Sebuah Bentuk Kesedihan

Beberapa hari belakangan ini aku hampir tidak pernah alpa menangis. Entah siang hari, setelah makan malam, atau sebelum tidur, bahkan di dalam mimpi aku menangis. Menangisi nasibku yang kurang mujur, menangis karena tidak tahu arah hidup, menangis karena merasa tidak berdaya, dan terkadang aku tidak punya alasan apa-apa, ingin menangis saja. Kemarin penulis yang sudah lama kuikuti di twitter meninggal dunia karena sakit. Jelas saja aku kaget karena belum lama ia masih menyempatkan diri membuat pembaharuan di media sosialnya. Aku menuliskan pesan bela sungkawa di unggahan terakhir twitternya, berterima kasih karena ia sudah banyak berkaya semasa hidupnya dan mendoakan yang terbaik bagi jiwanya yang sekarang beristirahat. Lalu siang ini, aku menangis sembari melihat komentar di unggahan Instagram miliknya. Begitu banyak yang mendoakannya, memberikan semangat agar dia bisa melalui penyakitnya dengan hati yang kuat, serta tak lupa pesan selamat jalan yang ditulis oleh orang-orang yang ...

[BOOK REVIEW] Lemonade Granny Karya Hyun I Rang

Gambar
Novel ini tentang apa? Di novel ini, pembaca akan melihat berbagai macam kehidupan yang ada di sebuah rumah sakit perawatan lansia penderita demensia yang diberi nama Desa Doran. Bukan tanpa alasan, nama itu juga diberikan karena rumah sakitnya dibuat seperti duplikat nyata sebuah desa dengan tujuan agar para pasien di dalamnya tidak merasa mereka sedang menderita penyakit layaknya pasien di rumah sakit pada umumnya. Para lansia di sana hidup seperti biasanya, melakukan aktivitas bebas sesuka hati seperti berbelanja, ke kafe, berjalan di taman, senam, serta melakukan berbagai hal yang mereka sukai dengan pantauan masing-masing perawat atau dokter yang senantiasa mengikuti mereka setiap saat. Selain bentuknya yang unik, rumah sakit ini juga tidak bisa dimasuki sembarang pasien. Hanya mereka yang berasal dari kalangan banyak uang dan bersedia mendepositkan uang mereka yang bisa mendapatkan perawatan di RS ini. Sebagai tambahan lagi, hanya lansia yang sudah bergejala demensia yang bis...

[BOOK REVIEW] Alegori Valerie Karya Aya Widjaja

Gambar
Jika surga dan neraka hanya sebatas kata yang maya dan melegenda, kesepian menjanjikan kengerian yang lebih nyata. (hlm. 36) About this book Novel ini menceritakan tentang seorang ex napi terdakwa pembunuh ayah kandung bernama Valerie. Suatu hari, Valerie menjadi narasumber sebuah perkuliahan di fakultas hukum. Ternyata kehadirannya mengundang ketertarikan tersendiri bagi 2 orang mahasiswa, Haezel dan Retha. Retha menginginkan persahabatan tulus, sementara Haezel dengan ambisinya ingin membuat film adaptasi kehidupan Valerie. Valerie yang terbiasa sendiri kini mulai menjalani hari-hari luar biasa semenjak dua mahasiswa itu memaksa masuk ke kehidupannya. Hari-hari yang dilalui kian menengangkan kala mereka semakin mengenal satu sama lain, mengantarkan Valerie pada sebuah titik terang di balik kematian kedua orang tuanya. My thought Baca novel ini rasanya kayak lagi nonton film action , semua adegan dijelaskan dengan rinci sehingga mudah untukku memvisualisasikan ceritanya. Tense ...

[CERPEN] Sarapan Untukku

Gambar
Pernahkah kamu terbangun di pagi hari tetapi di saat itu pula kamu menggerutu, mengomel pada tubuhmu yang tidak pengertian karena bisa-bisanya kamu terbangun pagi ini padahal di pikiranmu kamu butuh lebih banyak waktu tidur? Ini memang belum akhir pekan, tapi ini sudah hari Jum’at. Sedikit terlambat sepertinya tidak apa-apa. Aku meringkuk, memeluk selimut yang tidak berfungsi sebagai penghangat tubuh melainkan sebagai teman berpelukan yang tidak memelukku balik. Mencoba terpejam lagi tapi telingaku sudah aktif bekerja, mendengar tiap gelombang suara yang datang dari sekitar. Entah mengapa detik itu juga detak jarum jam terdengar menyebalkan di telinga. Aku ingin kembali terlelap barang sepuluh menit, apa tidak bisa? Dengan malas aku terbangun dan duduk di kasur. Kata orang-orang, saat melamun kita cenderung tidak memikirkan apa-apa dan pikiran terasa melayang jauh entah ke mana. Tapi saat ini aku sedang melamun di atas kasur, menyadari bahwa pagi ini aku kehabisan bahan makanan di ...

Postingan populer dari blog ini

[BOOK REVIEW] Pintu Harmonika Karya Clara Ng & Icha Rahmanti

Patah Hati Tetap Menyakitkan Berapa Pun Usia Kita

[BOOK REVIEW] Alegori Valerie Karya Aya Widjaja