[BOOK REVIEW] Carmine Karya Ruwi Meita
Novel ini bikin aku melongo waktu aku berhasil menamatkannya. Otakku berpikir sambil mengingat kembali ceritanya dari awal, kira-kira bagian mana yang sebenarnya menyeramkan. Karena biasanya kalo baca buku thriller pasti ada pembunuhan sadis, banyak darah, dan adegan mengerikan semacamnya. Lalu aku menyadari betapa kerennya novel ini bisa bikin merinding meski minim adegan kekerasan. Penasaran?
Novel ini menggambarkan keadaan rumah yang rasanya
seperti di neraka karena terlalu banyak siksaan dan meninggalkan trauma. Ada Mirah
yang mengalami kekerasan fisik dan mental dari ibunya sendiri.
Sejak kecil ibunya sering bersikap kurang baik kepadanya, salah satunya adalah mengurungnya
di ‘ruang anak baik.’ Ada pula Carmine, seorang selebriti populer yang pensiun
dini setelah menikah dengan Ruddy. Menjalani keseharian sebagai ibu rumah
tangga dengan 4 anak membuatnya begitu tertekan. Meski tidak melakukan kekerasan
secara fisik, namun Ruddy sebagai suami yang selalu menuntut Carmine agar bisa
sesempurna ibunya yang tangguh menghidupi 10 anak sendirian sehingga membuat Carmine
seperti terpenjara di rumahnya sendiri.
Mirah dan Carmine dengan nerakanya masing-masing nyatanya
memunculkan ‘roh naga’ yang bersembunyi dalam tubuh mereka.
Selain dipaparkan lewat sudut pandang Mirah dan Carmine, novel
ini juga menghadirkan pov dari Bilah sebagai polisi yang mengusut kasus kekerasan
yang terjadi pada malam tahun baru di lingkungan kediaman Carmine.
Kesanku setelah membaca novel Carmine
Ini adalah novel Ruwi Meita ke-4 yang aku baca dan aku
kembali teringat kenapa aku suka sama gaya penulisan Ruwi Meita. Dari 4 buku
yang sudah aku baca, Ruwi Meita selalu membuat pembuka cerita yang sangat
menarik, bikin aku penasaran dan nggak sabar untuk baca isinya. Novel satu ini
dimulai dengan mimpi buruk yang entah bagaimana meski begitu mengerikan tapi
membuatku tertarik untuk menyelisik ceritanya lebih lanjut.
Kalau biasanya aku baca buku misteri selalu fast pace, kali
ini novel ini bikin aku sabar dengan alurnya yang lumayan lambat tapi tetap
punya detail-detail penting. Saking deskriptifnya cerita ini ditulis, aku jadi
bisa dengan mudah membayangkan latarnya, suasananya, sampai perasaan yang saat
itu sedang dirasakan oleh para tokoh. Aku juga nggak menyesal sudah dibikin
sabar sejak awal cerita, sebab ternyata begitu menuju akhir aku dihantam
klimaks cerita bertubi-tubi! Dengan segala informasi tentang para tokoh yang aku
himpun dari awal cerita, nyatanya aku masih tetep kaget saat menghadapi konflik
yang sesungguhnya. Rasanya kesabaran ini terbayar karena aku suka dengan klimaks
ceritanya.
Hal lain yang aku suka dari novel ini adalah kehadiran tokoh
Ratna. Ratna memang bukan tokoh utama, dia adalah sahabat Carmine yang perannya
nggak cuma bikin Carmine waras tapi dia juga jadi warning alarm buat pembaca.
Aku merasa karakternya yang apa adanya punya kekuatan magis yang membuat
pembaca jadi nggak lengah sama apa yang sedang terjadi. Aku suka deh sama Ratna!
Penutup
Novel ini nggak menghadirkan banyak adegan kekerasan berdarah
seperti kebanyakan novel thriller. Tapi kerennya novel ini tetep berhasil bikin
merinding lewat jalan ceritanya, lewat kehidupan para tokoh dan bagaimana
mereka pada akhirnya bisa punya ‘roh naga’ dalam diri mereka. Siap-siap untuk
emosi sama adegan simulasi neraka di dalam novel ini deh!
Informasi Buku
Judul: Carmine
Penulis: Ruwi Meita
Genre: Thriller
Penerbit: Noura Books
Tebal: 348 halaman
Tahun Terbit: 2018

Komentar
Posting Komentar