Sejak pandemi melanda negeri, kunjungan rutinku ke perpustakaan dan toko buku menjadi terhenti sejenak. Aku selalu teringat terakhir kali mengunjungi toko buku di hari pertama berita virus mengerikan ini terdeteksi masuk ke Indonesia. Saat itu, aku sama sekali ngga membayangkan bahwa virus ini akan semenyusahkan ini. Well , akan selalu ada hikmah dibalik semua peristiwa. Meski ngga melulu untuk membaca dan membeli buku, mengunjungi perpustakaan dan toko buku menjadi ritual menyenangkan tersendiri bagiku. Seperti bertemu sarang ternyaman, aku bersedia menyempatkan waktu berada di sana hingga berjam-jam. Bahkan sebelum kata ‘ healing ’ menjadi sangat populer, kegiatan berkunjung ke tempat aku bisa melihat jajaran rak buku ini sudah menjadi satu tujuanku untuk melepas penat. Aksesku untuk bertemu bahan bacaan baru juga jadi terbatas. Aku orang yang cukup konvensional, mencari buku sama dengan menjelajah lautan rak buku yang nyata. Aku selalu percaya bahwa akan ada pertemuan dengan s...