Glimpse of September 2022
Meskipun udah memasuki hari kesepuluh di bulan kelahiranku, tetep aku mau menuntaskan janjiku untuk menceritakan betapa berkesannya bulan September tahun ini untukku. Mungkin memang rasanya udah nggak se-jingkrak-an itu ya buat nyeritain apa yang udah lewat dalam beberapa waktu, tapi semoga ingatan yang nempelnya nggak seberapa ini bakalan jadi memori yang kalau aku baca ulang nanti bakalan bikin kembali bersyukur.
September ini banyak banget hal-hal yang bikin aku bersyukur luar biasa. Akhir September lalu aku resmi medapatkan pekerjaan pertamaku setelah lulus kuliah. Alih-alih kegirangan, aku malah nangis karena memang waktu itu aku hampir tidak lagi punya semangat untuk berjuang. Meski keyakinanku masih ada dan mungkin tinggal sekecil satu tetes air saja.
Selama ini aku selalu bergumam dalam hati, kamu pasti akan segera dapat pekerjaan sebelum kamu berulang tahun lagi. Aku selalu melakukan ini dari awal aku membuat proposal skripsi. Kamu pasti akan dibimbing oleh dosen itu. Gagal. Kamu pasti akan sidang skripsi sebelum berulang tahun ke-22. Gagal. Kamu pasti bisa diwisuda sebelum berulang tahun ke-24. Gagal. Dan kali ini aku tidak kapok-kapoknya membuat diriku yakin, tidak apa-apa kamu melambat tetapi pasti dapat kerja sebelum ulang tahunmu di tahun ini.
Apa yang aku lakukan terkesan repetitif, tapi ada satu hal yang aku baru pahami ketika akhirnya harapan yang aku yakini ini terwujud. Bahwa aku bangga karena aku meyakini diriku sendiri punya kemampuan, meski entah berapa kali aku gagal mewujudkannya. Aku bangga karena niatku untuk mundur dan putus asa ternyata tidak pernah direstui Tuhan. Ya, mungkin Tuhan tidak mau aku putus asa maka begitulah Dia menuliskan takdirku di September ini. Lalu aku menangis lagi, karena Tuhan memang Maha Baik.
Hal menyenangkan lainnya juga terjadi padaku. Aku berkesempatan (tidak, lebih tepatnya aku dengan nekat mencari kesempatan ini) untuk bertemu idola yang sudah hampir empat tahun ini mengisi hari-hariku. Siapa lagi kalau bukan WayV!
WayV secara rahasia diundang salah satu stasiun televisi yang mengadakan acara penghargaan. Kenapa secara rahasia? Karena pengumuman kehadiran mereka sebagai bintang tamu bahkan tidak lebih dari seminggu sebelum hari H acara. Sebenarnya, beberapa member WayV sendiri sudah ada yang memberi spoiler bahwa mereka akan datang ke Indonesia minggu depan. Tapi, karena memang mereka sering bercanda jadi mana mungkin aku langsung percaya begitu saja. Kalaupun benar, aku benar-benar harus marah karena kenapa pula kedatangan mereka sangat mendadak dan tak tercium sama sekali!!!
Setelah iklan acara penghargaan itu mulai muncul di media sosial dan tv, aku meringis memikirkan bagaimana caranya aku bisa bertemu mereka. Kebetulan sekali adikku juga sama-sama menyukai mereka. Dan kali ini, keberanian dirinyalah yang akhirnya mendorongku untuk bersama-sama nekat datang ke tempat acara dengan harapan bisa masuk ke venue meski tanpa tiket!
Acaranya memang dikatakan gratis. Tapi, siapa juga yang tak ingin menghampiri gula mahal yang ditebar dengan cuma-cuma? Pasti semua semut berlomba-lomba mengambilnya. Dan pemikiranku terbukti, ada sekitar 2000 orang yang sama denganku mencoba peruntungan dengan datang lebih pagi dari orang lain agar bisa masuk venue. Tapi selalu tidak ada yang sepenuhnya nikmat dari satu hal gratisan, pasti ada hal yang mesti dibayarkan. Kali ini bayarannya adalah tenaga dan waktu.
Singkatnya, setelah berjibaku dengan ratusan orang yang saling berjuang untuk bisa masuk venue, akhirnya kami berdua bisa masuk venue dan nangis! Ya, siapa sih yang ngga seneng kalau ternyata sekarang bisa melihat langsung idola yang selama ini hanya bisa lihat di layar hp dan laptop? Kita berdua nangis karena akhirnya waktu itu datang juga. Akhirnya punya kesempatan untuk melihat idola tampil di depan mata langsung, mendengar suara mereka bernyanyi live sambil melakukan dance luar biasa. Level kebahagiaanku kali ini melonjak, aku merasa seperti masih mimpi meski ragaku memang ada di sana dan indera penglihatan dan pendengaranku aktif menangkap semuanya. Setelah selesai melihat performance mereka, aku tambah nangis bombay.
Dua dari beberapa hal yang membuatku bahagia di bulan September sudah selesai kuceritakan. Meski awalnya kubilang beberapa, tetapi ternyata yang kuceritakan cuma dua seolah-olah yang berarti cuma dua. Sebenarnya ada lagi yang membuatku bahagia, aku bisa menyelesaikan kursus onlineku, mendapatkan upah dari pekerjaan sampingan yang untuk pertama kali juga baru aku lakukan, mentraktir makanan satu keluarga. Semuanya begitu berkesan membuatku tak henti-henti mengucap syukur karena Tuhan Maha Baik.
Dua-duanya berkesan dan membuatku bahagia tapi dibalik keduanya ada harga yang kubayarkan karena tidak secara cuma-cuma aku mendapatkannya. Yang pertama, kebahagiaan karena buah dari kesabaran dan juga do'a. Yang kedua, buah dari keberanian dan kekuatan fisik. Tapi tetap apa pun yang terjadi, entah kesenangan atau perasaan sedih, aku mau selalu bersyukur karena ya lagi-lagi aku yakin akan ada hal baik yang menyertaiku kalau aku selalu bersyukur.
Komentar
Posting Komentar