Pertanyaan-pertanyaan
Banyak hal yang masih membuatku penasaran. Meski harusnya apa yang telah selesai tidak sepatutnya dipertanyakan lagi karena tidak ada gunanya tapi kepalaku masih penuh dengan bermacam pertanyaan yang belum terjawab dan mungkin tidak akan ada jawabannya.
Seperti bagaimana jika seandainya diriku yang lebih dahulu bertemu denganmu dari pada dia? Bagaimana jika aku bertemu denganmu lebih awal dan menjadi orang di antrian terakhir hingga tidak ada lagi yang bahkan berkesempatan mengantri setelahku? Bagaimana rasanya menjadi seseorang yang membuatmu sebegitunya penasaran hingga tak ingin kehilangan? Mengapa aku seperti tidak pernah punya kesempatan untuk menjadi orang-orang yang membuatmu penasaran? Apa karena aku begitu terbuka pada siapapun yang bahkan tanpa kamu ketahui aku hanya terbuka pada dirimu saja? Mengapa dari sekian banyak orang yang kutemui di dunia ini hanya kamu yang menggugah hatiku untuk terbuka dan kembali berharap akan jatuh cinta bersama?
Maka, katakanlah aku belum bisa menerima melihatmu begitu bahagia di kursi pelaminan dengan seseorang yang bukan aku. Meski katanya manusia bisa saja merasa bahagia meski cintanya tidak bisa dimiliki, maka sebutlah aku bukan bagian dari manusia itu. Sebab aku merasa sedih sendirian. Mengapa pula aku datang sendiri, jatuh cinta sendiri, lalu merasa sedih sendiri? Jika hidup adalah menemukan lalu apa yang telah aku temui setelah beberapa waktu kulalui bersamamu?
Apakah jawabannya adalah aku yang pada akhirnya kembali sendiri dan bersedih lagi?
Komentar
Posting Komentar